Delapan Dalang Bocah Tampil Bareng

dinaryusnia- Delapan dalang wayang kulit yang masih anak-anak menggelar pentas bersama dalam satu kelir (layar) dalam acara Gelar Padang Rembulan di pendopo Dinas Pendidikan Jalan Jagir Sidoresmo V Surabaya, Senin, 18 Juli 2011, mulai pukul 19.00. Acara rutin bulanan ini diselenggarakan oleh UPT Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Sekolah (Dikbangkes) yang penyelenggaraannya dilakukan berpindah-pindah di beberapa kota.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, DR. Harun, MSi, MM, menjelaskan pergelaran rutin ini dimaksudkan untuk memberikan ruang kreasi dan ekspresi yang luas kepada para pelajar yang memiliki bakat dan potensi kesenian. Kedelapan dalang bocah ini misalnya, merupakan potensi terpendam yang masyarakat umum belum banyak mengetahuinya. Para dalang yang masih duduk di bangku SD itu, dan juga siswa-siswa SMP yang tampil dalam acara ini, masih mencintai kesenian tradisi justru di tengah gelombang modernisasi yang melanda bangsa ini. Mereka harus didukung dan diberi semangat, agar kesenian tradisi tetap lestari.

Dalam pergelaran bulan ini, kembali kota Surabaya mendapat giliran tempat kegiatan. Acara dimulai dengan tembang-tembang dolanan yang dibawakan SMP PGRI I Buduran Sidoarjo, yang juga membawakan Panembrama. Sedangkan SMPN I Nganjuk menghadirkan musik tradisi dengan judul “Polah Rek” karya Kokok Wijanarko.

Dalang-dalang bocah tersebut di atas adalah: Ilham (SMP Lab Unesa), Rio (SD Kemala Bhayangkari 6), Aglis (SDN Sawahan 2), Ketut Satyaguna (SDN Medokan Ayu 2), Faris Suroningrat (SDN Gelam), M. Rafi Datarian (SDN Kandangan 3), Alif (SDN Jemursari) dan Akira (SDN Pucang 1 Sidoarjo). Mereka akan membawakan lakon “Seno Meguru” yang ditulis oleh Ki Surono. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar